
Contoh kasus UNICEF di Indonesia
pada tahun 1960-an UNICEF
berkembang menjadi organisasi yang bergerak dalam pembangunan umumnya lebih
kepada kepedulian terhadap kesejahteraan anak, bukan hanya bantuan darurat.
Bagi UNICEF operasi besarnya ialah program gizi di Indonesia yang mencapai 100
desa di delapan provinsi (1959). Indonesia yang rejoined untuk PBB, pada
November 1966 setelah keluar dari PBB (1965), oleh menteri Luar Negeri Adam
Malik , menandatangani “surat perjanjian baru mengenai penangan anak di Indonesia”,
antara UNICEF dan Indonesia.3Pada bulan Oktober 1953, setelah Indonesia resmi
bergabung dengan UNICEF. Majelis menentukan dan memutuskan bahwa organisasi ini
harus terus berkembang dan meneruskan tugasnya sebagai lengan permanen dari
PBB,dan dituntut untuk menekankan program-program jangka panjang yang member
manfaat kepada anak-anak di mana-mana, terkhusus pada anak-anak di Negara
berkembang yang benar membutuhkan . ketika diadopsi pada misi yang menyatakan
UNICEF dipandu oleh “konvensi hak-hak anak” dan berusaha menekankan dan
menetapkan hak anak-anak sebagai sumber prinsip-prinsip etis dan kekal standar
internasional prilaku terhadap anak-anak .
Selama periode 1951-1960,
UNICEF terus memenuhi kebutuhan darurat , yaitu melindungi kesehatan anak-anak.
UNICEF melakukan beberapa kampanye untuk melakukan program melawan tuberkolosis, kusta, dan
malaria. Dengan ketentuan yang dibuat oleh UNICEF ,sanitasi lingkungan yang
mendorong pendidikan kesehatan anak. Dengan bantuan dana sebesar $152.000.000,
UNICEF mengadopsi sebuah konsep allying yaitu bantuan anak-anak untuk
pembangunan bangsa.Secara terprogram UNICEF terus membantu anak-anak dan wanita
. juga membantu para Guru untuk reformasi pendidikan dan kurikulum. Dalam hal
ini ,organisasi ini telah berhasil dalam melaksanakan misi yang telah di
berikan kepada Negara-negara berkembang. Begitu halnya di Indonesia, awal
fokusnya dari kerjasama dalam membantu anak-anak . sebelum kerjasama diperluas
dan diversifikasi, UNICEF lebih focus terhadap beberapa daerah lainnya yang
bermanfaat bagi kedua belah pihak. Dalam hal inilah terlihat hubungan kerjasama
antara Indonesia dan UNICEF dalam kepedulian terhadap anak-anak. Dalam hal ini
juga UNICEF berusaha untuk memperbaiki kualitas kehidupan anak-anak dinegara
berkembang ,dan upaya koordinasi dengan pemerintah yang bersangkutan.
Untuk indonesia salah satunya UNICEF memberikan bantuan
tenda-tenda sekolah gratis kedaerah Hiliduho yang terletak di perbukitan yang
terletak sangat terpencil,yang mempunyai luas sekitar 221,65 km2. Didaerah ini
juga terdapat perubahan struktur permukaan tanah yang diakibatkan oleh gempa.
Akan tetapi untuk di indonesia UNICEF telah memperlihatkan bentuk kepedulianya
terhadap anak dan wanita korban bencana alam yang terjadi di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar